Assalamualaikum...
Kekasihku yang dirindui....
Tiba masanya kita bertemu lagi... dalam satu pertemuan yang bakal mengubat rinduku padamu. Kenanganku tentangmu adalah dengan shaum, tahajjud, tarawih dan i'tikaf yang ada padamu. Harumnya hari-hari bersamamu dengan tilawah al-Quran , dzikir dan doa yang mewangi khusus dalam saat-saat teristimewa ini. Kuingat dikau dengan anugerah, barakah dan kebaikan yang berlimpah darimu. Hadirnya dirimu sentiasa meniupkan semangat mengejar rahmat, maghfirah dan pengampunan dari Allah.
Aku sentiasa mengingatimu...
Mengingatmu dengan segala kelemahan, kekurangan dan banyak kebaikan yang telah ku lewatkan begitu sahaja. Berapa banyak kebaikanmu yang telah ku hilangkan dengan ghibah? Berapa banyak indahnya malammu yang kuhabiskan dengan nyenyaknya tidur dan kesia-siaan. Berapa banyak kebaikan alQuran yang kusiakan sehingga saat kau pergi meninggalkanku, aku masih ketinggalan dalam menghabiskan mushafku? Berapa banyak kemanisan dzikir yang kutinggalkan atas alasan kelelahan berpuasa di siang hari?
Semua itu kembali menerobos fikiranku dalam satu ingatan yang menuntut titis air mata, saat aku berpisah denganmu setahun yang lalu. Saat aku berjanji dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala bahawa aku tidak akan lagi menyia-nyiakanmu andai aku diberi kesempatan bertemu lagi denganmu. "Allahumma balighna Ramadhan..." ku lantunkan saban hari memohon simpati dari Allah agar kesempatan itu bertandang lagi.
Dan kini...
Saat kau hadir semula... aku malah menjadi ragu. Masih sudikah engkau menerima kehadiranku? Untuk aku menempa diri dengan puasa dan dzikir? Aku tahu sampai masanya kau akan pergi lagi. Makanya sementara kau di sini, aku harus mengutip kekuatan dan bekalan untuk kuharungi hari-hari mendatang tanpamu di sisi lagi
Datanglah engkau dengan seluruh kebaikan,
Tilawah al Quran dengan tartil,
Lantunan dzikir, tahmid dan tasbih
Terasah jiwa dalam berkata dan berbuat,
Selamat datang Ramadhan... kehadiranmu aku nantikan.
-Khadeeja-
Diolah dari: Indahnya Ramadhan di Rumah Kita oleh Dr. Akram Ridha
Kekasihku yang dirindui....
Tiba masanya kita bertemu lagi... dalam satu pertemuan yang bakal mengubat rinduku padamu. Kenanganku tentangmu adalah dengan shaum, tahajjud, tarawih dan i'tikaf yang ada padamu. Harumnya hari-hari bersamamu dengan tilawah al-Quran , dzikir dan doa yang mewangi khusus dalam saat-saat teristimewa ini. Kuingat dikau dengan anugerah, barakah dan kebaikan yang berlimpah darimu. Hadirnya dirimu sentiasa meniupkan semangat mengejar rahmat, maghfirah dan pengampunan dari Allah.
Aku sentiasa mengingatimu...
Mengingatmu dengan segala kelemahan, kekurangan dan banyak kebaikan yang telah ku lewatkan begitu sahaja. Berapa banyak kebaikanmu yang telah ku hilangkan dengan ghibah? Berapa banyak indahnya malammu yang kuhabiskan dengan nyenyaknya tidur dan kesia-siaan. Berapa banyak kebaikan alQuran yang kusiakan sehingga saat kau pergi meninggalkanku, aku masih ketinggalan dalam menghabiskan mushafku? Berapa banyak kemanisan dzikir yang kutinggalkan atas alasan kelelahan berpuasa di siang hari?
Semua itu kembali menerobos fikiranku dalam satu ingatan yang menuntut titis air mata, saat aku berpisah denganmu setahun yang lalu. Saat aku berjanji dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala bahawa aku tidak akan lagi menyia-nyiakanmu andai aku diberi kesempatan bertemu lagi denganmu. "Allahumma balighna Ramadhan..." ku lantunkan saban hari memohon simpati dari Allah agar kesempatan itu bertandang lagi.
Dan kini...
Saat kau hadir semula... aku malah menjadi ragu. Masih sudikah engkau menerima kehadiranku? Untuk aku menempa diri dengan puasa dan dzikir? Aku tahu sampai masanya kau akan pergi lagi. Makanya sementara kau di sini, aku harus mengutip kekuatan dan bekalan untuk kuharungi hari-hari mendatang tanpamu di sisi lagi
Datanglah engkau dengan seluruh kebaikan,
Tilawah al Quran dengan tartil,
Lantunan dzikir, tahmid dan tasbih
Terasah jiwa dalam berkata dan berbuat,
Selamat datang Ramadhan... kehadiranmu aku nantikan.
-Khadeeja-
Diolah dari: Indahnya Ramadhan di Rumah Kita oleh Dr. Akram Ridha
0 kopi panas..:
Catat Ulasan